BAB 12 : PENGARUH BUDAYA TERHADAP PERILAKU
KONSUMEN
a)
Uraikanlah perbedaan antara kepercayaan,
nilai – nilai, dan kebiasaan. Jelaskanlah bagaimana pakaian yang dipakai
seseorang pada waktu yang berbeda atau untuk kesempatan yang berbeda
dipengaruhi oleh kebiasaan?
JAWAB :
Komponen
kepercayaan dan nilai dalam definisi kita merujuk kepada akumulasi perasaaan
dan prioritas yang dipunyai para individu mengenai “segala masalah” dan baranng
milik. Untuk lebih tepatnya, kepercayaan terdiri dari sejumlah besar pernyataan
mental dan verbal (yaitu, “saya percaya...”) yang menggambarkan pengetahuan dan
penilaian khusus seseorang mengenai sesuatu (orang lain, toko, produk, merk).
Nilai – nilai juga merupakan kepercayaan. Tetapi, nilai – nilai berbeda dari
kepercayaan lain, karena mereka memenuhi kriteria berikut ini :
- Relatif
sedikit jumlahnya.
- Berlaku
sebagai pedoman bagi perilaku yang tepat secara budaya.
- Abadi
atau sulit diubah
- Tidak
terikat kepada obyek atau situasi tertentu
- Diterima
secara luas oleh para anggota masyarakat.
Karena
itu, dalam arti luas, baik nilai – nilai maupun kepercayaan merupakan citra
mental yang mempengaruhi berbagai macam sikap khusus yang, pada gilirannya,
mempengaruhi kemungkinan cara seseorang bereaksi terhadap situasi tertentu.
Kebiasaan
adalah cara perilaku yang kelihatan yang merupakan cara berperilaku yang
disetujui dan dapat diterima secara budaya dalam berbagai keadaan tertentu.
Kebiasaan terdiri dari perilaku sehari – hari atau rutin.
Ya,
memang pakaian yang dipakai seseorang pada waktu yang berbeda dipengaruhi oleh
kebiasaan. Kebiasaan berpakaian telah berubah secara dramatis, orang berpakaian
lebih banyak berpakaian santai setiap waktu dan berbagai situasi dan kondisi.
Contohnya di tempat pekerjaan, orang – orang memakai pakaian kantor (resmi) dan
di tempat yang santai seperti sedang berlibur, orang terkadang memakai baju
santai selayaknya sedang rekreasi.
b)
Sebuah perusahaan susu mempertimbangkan
untuk menargetkan anak – anak usia sekolah dengan menempatkan produknya sebagai
makanan bergizi yang sehat. Bagaimana pengertian mengenai bentuk pembelajaran
budaya dapat digunakan dalam mengembangkan strategi yang efektif untuk
menargetkan pasar yang diharapkan? Jelaskan
JAWAB :
Para
antropolog telah mengenali tiga bentuk pembelajaran budaya yang berbeda :
- Pembelajaran
formal : Di mana orang – orang dewasa dan saudara – saudara yang lebih tua
mengajar anggota keluaga muda “bagaimana berperilaku”.
- Pembelajaran
informal : Di mana seorang anak terutama belajar dengan meniru perilaku
orang – orang lain tertentu, seperti keluarga, teman – teman, atau
pahlawan TV.
- Pembelajaran
teknis : Di mana para guru mengajar anak tersebut dalam lingkungan
pendidikan mengenai apa yang harus dilakukan, bagaimana harus dilakukan,
dan mengapa harus dilakukan
Walaupun
iklan perusahaan dapat mempengaruhi ketiga type pembelajaran budaya itu, mungkin banyak iklan produk yang
meningkatkan pembelajaran budaya informal dengan memberikan model perilaku yang
akan ditiru kepada audiens. Hal ini terutama terjadi pada produk yang dapat
dilihat dan mencolok atau produk yang dinilai di lingkungan masyarakat, dimana
pengaruh teman sebaya mungkin memainkan peran penting. Disamping itu juga orang
tua pasti memberikan yang terbaik untuk para anak – anaknya, tentunya
memberikan susu yang terbaik untuk para anak – anaknya.
strategi
yang efektif untuk menargetkan pasar yang diharapkan yaitu dengan melakukan
stan – stan kecil di sekolah – sekolah dan melakukan penyuluhan tehadap orang
tua, agar mereka mengerti bahwa produk makanan yang ditawarkan adalah makanan
bergizi yang sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar