a.
Bagaimana prinsip-prinsip teori pengkondisian klasik
dapat diterapkan dalam strategi pemasaran? Jelaskan
Jawab :
·
Pengulangan : pengulangan meningkatkan kekuatan
asosiasi antara stimulasi yang dikondisikan dan stimulus yang tidak dikondisikan
dan memperlambat proses melupakannya. Keefektifan pengulangan tergantung pada
banyaknya iklan yang bersaing yang terpapar konsumen.
·
Generalisasi stimulus : menjelaskan alasan
berbagai produk tiruan sukses di pasar : para konsumen mengacaukan produk –
produk tersebut dengan produk asli yang telah mereka lihat diiklankan.
Prinsip
generalisasi stimulus meliputi :
§
Perluasan lini, bentuk, dan golongan produk
§
Pemakaian merk gabungan (family branding)
§
Pemberian lisensi (licensing)
§
Menggeneralisasi situasi pemakaian
§
Diskriminasi stimulus
§
Pengaturan posisi
§
Differensiasi produk
·
Diskriminasi stimulus : lawan dari generalisasi
stimulus dan menghasilkan pilihan stimulus yang khusus di antara stimuli yang
serupa.
Strategi
diskriminasi stimulus :
§
Pengaturan posisi
§
Differensiasi produk
b.
Suatu perusahaan kosmetik memperkenalkan serangkaian
krim kulit yang lengkap untuk meningkatkan lini produknya. Bagaimana perusahaan
dapat menggunakan generalisasi stimulus untuk memasarkan produk-produk ini?
Bagaimana caranya agar pengkondisian instrumental dapat diterapkan pada keadaan
pemasaran ini?
Jawab :
Dalam kasus ini, pemasar tidak hanya
menawarkan perluasan lini produk yang mencangkup ukuran yang berbeda, warna
yang berbeda, bahkan rasa yang berbeda, mereka juga menawarkan perluasan bentuk produk. Pemasar dapat
memperluas bentuk produk dengan cara krim kulit pada pemakaian pagi hari dan
malam hari, tentunya hasil yang diperoleh akan berbeda bagi perawatan kulit. Dan
perluasan golongan produk kosmetik
dengan cara memperluasnya dengan membuat parfum dengan brand yang serupa.
Perusahaan
dapat menggunakan generalisasi stimulus untuk memasarkan produk-produk ini
dengan membuat kemasan mereka serupa betul dengan merk yang memimpin secara
nasional. Para pemasar mengharapkan agar para konsumen mengacaukan kemasan
mereka dengan merk yang utama dan membeli meek mereka daripada merk yang utama. Pengkondisian
instrumental dapat diterapkan pada keadaan pemasaran ini, untuk menjelaskan
bagaimana para konsumen mempelajari berbagai perilaku yang sangat sederhana,
pengkondisian instrumental lebih bermanfaat untuk menjelaskan berbagai kegiatan
yang kompleks dan berorientasi tujuan.
Aplikasi
strategi pengkondisian instrumental :
·
Kepuasan (penguatan) pelanggan
·
Urutan penguatan
·
Pembentukan perilaku
·
Pembelajaran terkumpul versus pembelajaran
distribusi
Dengan teknik diatas, pemasar bisa
melakukan Pengkondisian instrumental untuk menilai sejauh mana
teknis strategis dijalankan sudah baik atau tidak, dan selanjutnya dievaluasi.
c. Apakah perbedaan antara media dengan keterlibatan yang rendah dan yang tinggi? Bagaimana Anda dapat menerapkan pengetahuan pembagian otak dalam dua belahan pada rancangan iklan di TV dan iklan CETAK?
c. Apakah perbedaan antara media dengan keterlibatan yang rendah dan yang tinggi? Bagaimana Anda dapat menerapkan pengetahuan pembagian otak dalam dua belahan pada rancangan iklan di TV dan iklan CETAK?
Jawab :
Dalam pembentukan konsep media dengan keterlibatan
yang tinggi dan yang rendah, teori keterlibatan selanjutnya memfokuskan pada
keterlibatan konsumen dengan berbagai produk dan pembelian. Teori ini secara
singkat membuat hipotesa bahwa terdapat konsumen dengan keterlibatan yang
tinggi dan rendah; maka, terdapat pula pembelian dengan keterlibatan yang
tinggi dan rendah. Tingkat ketelibatan konsumen tergantung pada tingkat
keterkaitan pribadi yang ditimbulkan produk untuk konsumen itu. Teori
keterlibatan mengemukakan bahwa orang terlibat dalam pengolahan informasi yang
terbatas dalam situasi yang tidak begitu penting atau berkaitan dengan mereka
dan dalam pengolahan informasi yang ekstensif dalam situasi yang menpunyai
keterkaitan yang tinggi.
Teori
pembagian otak atas dua belahan melahirkan teori bahwa televisi merupakan
medium dengan keterlibatan rendah yang mengahasilkan pembelajaran pasif, dan
media cetak dan interaktif mendorong pengolahan informasi yang lebih kognitif. Informasi
kognitif (verbal)diolah oleh otak sebelah kiri;jadi, media cetak (yaitu, surat
kabar dan majalah) dan media interaktif dianggap merupakan media dengan
keterlibatan yang tinggi. Teori pengolahan informasi yang pasif oleh otak kanan
konsisten dengan pengkondisian klasik. Dalam situasi pembelajaran pasif (yang
ditimbulkan oleh media dengan keterlibatan yang rendah), hanya pengulangan yang
diperlukan untuk menghasilkan perilaku pembelian.
terima kasih infonya min
BalasHapus